Kemenag Probolinggo

Thursday, January 7, 2021

Launching Line-Bas, Sikapi tantangan perubahan birokrasi yang luar biasa

 

Kab. Probolinggo (Inmas) – Kementerian Agama kabupaten Probolinggo terus berbenah, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang digagasnya tahun 2018 dan diresmikan pada tahun 2019 lalu, hari ini disempurnakan dengan dilaunchingnya Line-Bas Amanah oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd. Kamis, (7/1/2021).

Line-Bas merupakan inisiasi Kepala Kankemenag Dr. H. Akhmad Sruji Bahtiar yang digagasnya bersama tim PMPZI WBK-WBBM Kemenag kabupaten Probolinggo di akhir 2020. Yang kemudian menyepakati upaya berbenah tersebut dengan memaksimalkan layanan berbasis Android atau istilah kerennya Bas-Line.

Bahtiar mengatakan bahwa PTSP sudahh berjalan baik dan efektif. Dan PTSP merupakan program unggulan Kementerian Agama yang dicanangkan oleh Menteri Agama RI untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga terwujud pelayanan yang cepat, mudah dan transparan. Bas-Line adalah penopangnya, ia menambahkan.

Pelayanan berbasis Android sudah menjadi tuntutan zaman lebih-lebih di era Pandemi global Covid 19 dan ini bisa bermanfaat dalam mencegah penularan virus ganas yang belum ditemukan obatnya tersebut.

Dengan menyebut Basmalah dan sholawat Kakanwil memotong pita Bas-Line Amanah Kemenag Probolinggo diresmikan. Dilanjutkan uji coba aplikasi dengan didampingi Kepala Kankemenag, Kasubbag TU, Kasi Penyelenggara di ruang PTSP Amanah. 

Kakanwil menuturkan, Ini dapat memudahkan konsumen layananan tidak perlu datang ke kantor namun dokumen dengan mudah dapat ditandatangani dilengkapi dengan barkode yang ada di dalam dokumen tersebut.

“Saya kira ini inovasi yang sangat luar biasa, kita menjadi saksi hari ini bagian dari inovasi yang kemarin Bapak Menteri Agama menyebutkannya Kementerian agama sebagai kementerian Agama baru”.

Kenapa ini kita lakukan karena tantangan birokrasi kita ke depan sangat luar biasa perubahannya. Kenapa harus berubah karena masyarakat yang kita layani adalah masyarakat yang berubah, jadi kita ingin memastikan tidak ada skep antara layanan yang kita lakukan di kementerian agama dengan kebutuhan masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan layanan birokrasi hebat dan keren disuguhkan dengan sangat cepat. Kecepatan layanan yang dulu memuaskan masyarakat, namun hari ini masyarakat tidak hanya menginginkan layanan yang cepat namun juga dibutuhkan tingkat efisiensi yang tinggi mereka sudah memikirkan faktor ekonomisnya.

Disamping kecepatan, efisiensi kita diminta untuk memberikan layanan dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi dengan tingkat presisi sekian persen, di Pandemi ini memberikan dampak lagi tidak hanya cepat, tidak hanya efisiensi, tidak hanya akurat tetapi kita diminta memberikan layanan dengan adabtivitas yang tinggi maka kalau kemudian hari ini kita menadi saksi launching PTSP Amanah disamping Amanah itu sebagai akronim yang tadi Bapak Kepala Kemenag sampaikan, tetapi paling tidak dengan kata Amanah ini kita sedang membangun trus sedang membangun kepercayaan publik, dengannya kita berharap masyarakat semakin percaya dan ini menjadi modal sosial yang luar biasa untuk menjadikan Kemenag ke depan akan semakin memiliki kinerja yang luar biasa dan siapapun yang menyumbangkan aplikasi ini akan menjadi bagian dari amal sholih, amal jariah mereka karena tujuannya dalam menjaga layanan dan trus masyarakat, tutupnya.

Dilanjutkan pembinaan pegawai dan Bimtek Percepatan Pelaksanaan Zona Integritas di Aula Al-Ikhlas dengan peserta terbatas dan penerapan protokol kesehatan ketat. (Aan).

Share: