Kemenag Probolinggo

Tuesday, June 30, 2020

Arah Qiblat, PAI Wonomerto perdalam pengetahuan tata ukur menggunakan Rubu'



Kab. Probolinggo (Inmas) Selasa, 30 Juni 2020 - Berbicara Kiblat bagi umat islam adalah sangat penting. Karena bagi kaum muslimin menghadap kiblat dalam shalat akan sempurna jika dilakukan dengan meluruskan dada ke arahnya, bukan meluruskan wajah. Dan meluruskan dada sekaligus meluruskan wajah ke arah kiblat itu lebih utama. Orang yang mendirikan shalat di dekat dengan Kakbah, atau di dalam Masjidil Haram, maka wajib baginya untuk menghadap Kakbah.

Sementara yang jauh dari Kakbah diperlukan untuk mengetahui arah Kiblat dengan benar, untuk itu Penyuluh agama islam KUA kecamatan Wonomerto meminta Kepala KUA H. Wawan Ali Suhudi selaku Tim BHR Kabupaten Probolinggo yang sudah berpengalaman untuk memberikan edukasi dan berbagi pengalaman dalam hal tersebut.

Didampingi H. Malik Damanhuri salah seorang tokoh agama Wonomerto yang kebetulan baru dating melakukan pengukuran arah Kiblat salah satu masjid di desa Wonorejo, dengan sangat telaten Pria asal Ngawi Jawa Timur ini memberikan penjelasan demi penjelasan kepada para penyuluh agama. 

Dalam menentukan arah Kiblat sering kita jumpai dengan menggunakan Kompas dan ini masih dipercaya efektif oleh sebagian besar umat islam. Padahal kompas saat ini alat bantu untuk menentukan garis utara serta garis selatan. Proses dalam mengukur arah sudut kiblat melalui arah matahari masih memerlukan perhitungan yang lebih cermat serta matang. Sebab kompas pun mempunyai kelemahan, antara lain nilai sudut deklamasi kompas pada setiap negara berbeda-beda. Kompas terlebih dahulu mesti diposisikan ke arah kutub utara serta kutub selatan, akan tetapi kerap kali arah kompas berubah karena pengaruh sejumlah benda di sekitarnya yang bermateri besi, handphone, aliran listrik lainnya.
Pertama, kita taruh kompas di tempat datar. Apabila jarum kompas menunjuk ke arah yang sesuai medan magnet, maka tarik garis searah utara serta selatan. Lalu buatlah garis tegak lurus memotong garis utara serta selatan, di mana garis tersebut menunjukkan arah barat hingga timur. Apabila arah barat sudah diketahui maka buatlah garis sesuai nilai perhitungan arah kiblat sesuai dengan deklarasi magnetik, sebab sistem kerja kompas ialah gaya gravitasi bumi dan medan magnet.
Dari cara seperti tadi nampaknya menentukan arah kiblat menggunakan kompas biasa masih terlalu rumit. Sehingga anda mesti memakai kompas yang fungsi utamanya ialah untuk menentukan arah kiblat, terdapat satu jenis kompas berspesifikasi khusus untuk menentukan arah kiblat yaitu Kompas Arah kiblat.

Di era teknologi sudah lebih mudah dimana media sering kita pakai seperti komputer dengan menginstal program tertentu bisa kita gunakan untuk mendeteksi  lintang  tempat  dan  bujur  tempat di seluruh penjuru  dunia adalah teknologi Google Earth. Lintang tempat dan bujur   tempat merupakan data-data yang harus dipakai untuk perhitungan arah kiblat.

Google Earth adalah perangkat lunak gratis (freeware) yang disediakan perusahaan Google Inc sejak tahun 2004 M sebagai bagian sosialisasi pemahaman geografis bagi penggunanya secara    langsung, dengan memanfaatkan citra-citra dari satelit penginderaan jauh pada spectrum cahaya    visual.
Ia juga mempraktikkan mengukur arah Kiblat dengan menggunakan Rubu’. Rubu’ Mujayyab adalah alat hitung yang berbentuk seperempat lingkaran, sehingga ia dikenal pula dengan Kuadrant yang artinya “seperempat”. Rubu’ ini berguna dalam perhitungan-perhitungan ilmu falak, seperti untuk perhitungan arah kiblat, awal waktu shalat dan lain-lain. Selain itu juga berfungsi untuk memproyeksikan benda-benda langit.(Aan).
Share: