Kemenag Probolinggo

Tuesday, February 16, 2021

Binkarsital upaya Kemenag membangun uswah dari seorang Khodim al-Ummah


Kab. Probolinggo (Inmas) Usai melaksanakan apel Bendera di halaman Kantor Kementerian Agama kabupaten Probolinggo semua asn mengikuti giat Binkarsital yang dipimpin langsung oleh Kepala Kankemenag Dr. AS Bahtiar bertempat di Aula al-Ikhlas. Rabu, (17/02/2021).

Urgensi giat yang difasilitasi Kasubbag TU M. Shodiq tersebut merupakan penyegaran semangat bagi para aparatur sipil negara dalam peka tugas dan fungsinya sebagaimana yang telah digariskan. 

Dalam Binkarsital tersebut Kepala Kankemenag menyampaikan bahwa seorang pemimpin hakekatnya adalah public service (khadim al-Ummah) yang harus menghadirkan dirinya sebagai pelayan masyarakat. 

ASN mempunyai tugas yang barangkali sangat bermanfaat bagi masyarakat kalau saja dipahami dan disadari dengan baik selaku Actors of information, education and advocation mampu memerankan dirinya dengan penuh tanggungjawab.

Membangun sinergi lintas lini serta dalam berinteraksi dalam membangun peradaban.  Oleh karena ASN dituntut mengerti akan tugas dan fungsinya. Pria asal Pamekasan Madura ini dengan berapi-api mengingatkan jajarannya demi perbaikan kinerja dalam mewujudkan dan menjaga Marwah kementerian agama. 

Sosok yang terus mengedepankan kebersamaan ini sebenarnya sangat toleran dan menyayangi bawahannya demi mencari setitik asa akan kehalalan upah yang dibayarkan atas kinerja baiknya. Itulah ajakan yang terus dikobarkan dengan penuh semangat yang hakekatnya adalah ritme kepemimpinan yang harus kita apresiasi dengan mendukung program-program inovasinya.

Ada tipologi aktor yang harus kita ketahui; pertama ia menyebutnya Lari kenceng namun minus koordinatif, inipun kurang baik harus kita hindari. Kedua, Aktor yang terus menoleh karena kurang memahami tugas dan fungsinya dalam hal ini sangat 
diperlukan perubahan mindset sehingga akan mencipta atsar yang baik. Ketiga, Aktor yang hanya berjalan di tempat inipun memerlukan evaluasi berkesinambungan. Dan yang terbaik adalah yang visioner dengan penguasaan Tusi cukup sehingga kinerja dan gagasannya menghasilkan tindakan nyata yang mencerahkan.

Selain hal tersebut diatas, ASN merupakan Agent of change maka sikap dan perilaku kita haruslah menjadi uswah hasanah dan teladan bagi warga masyarakat luas, tegasnya.

Termasuk menjadi teladan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan pola 5 M sebagaimana diinstruksikan oleh Menteri Agama. Dan saya tegaskan, terutama saat memasuki waktu sholat maka tinggalkan semua aktivitas kantor, tutup koperasinya dahulukan kepentingan akhirat tinggalkan sejenak urusan dunia. Karena hubungan dengan Allah (Hablum minallah) jauh lebih penting dari pada hubungan dengan sesama manusia (Hablum minannas) ini harusnya menjadi edukasi tersendiri bagi masyarakat yang mana setiap kita tidak mengetahui kapan akhir perjalanan umur kita, jangan-jangan pada waktu sholat justru akhir perjalan hidup ini, tambahnya.

Terakhir sebagai representatif dari Kementerian Agama yang tentu saja berkewajiban untuk menjaga Marwah kementerian agama dengan komitmen kuat, teguh dan mampu dijadikan pijakan oleh sesama.

Program literasi, Adiwiyata dan entrepreneurship hakekatnya melatih diri, memahami makna hidup dengan semangat ingin membahagiakan orang lain, para tamu dengan senyuman indah sekaligus indahnya panorama dan area kantor yang representatif.

Kantor yang kita tempati adalah wahana di mana kita bekerja untuk mencari keberkahan hidup dalam ranah amar ma'ruf nahi Munkar. Maka saya sangat setuju ungkapan Kasubbag TU saat menjadi Irup Apel Bendera "Kenneng ennah kennengih, lakonah lakonih Ben opanah openih" dalam bahasa khas Madura tanah di mana Mantan Kabid PendMa Jatim ini dilahirkan.

"Filosofinya mari kita jalankan tugas dan fungsi kita dengan baik. Perankan diri kita sebagai aktor yang paripurna dengan cara menyentuh nuraninya dan meraih simpatinya", tambah moderator yang sekaligus Kasubbag TU Kankemenag kabupaten Probolinggo. (Aan).
Share:

Arsip Blog