Kemenag Probolinggo

Friday, October 16, 2020

Dr. AS Bahtiar Ajak ASN bangkitkan ruh literasi menuju gagasan KUA Adiwiyata

 

Kab. Probolinggo (Inmas) Mengawali acara pembinaan ASN oleh Kepala Kankemenag kabupaten Probolinggo Bpk Dr. H. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd bertempat di KUA kecamatan Wonomerto, Wawan Ali Suhudi memberikan sambutan dengan penuh kehangatan. Jum'at (16/10/2020).

Wawan menuturkan keinginannya bahwa KUA merupakan unit terkecil Kemenag di tingkat kecamatan. Banyak hikmah dan uswah yang bisa kita petik dari adanya sinergi antara pengawas, penyuluh dan kepala KUA menuju KUA Adiwiyata yang dicita-citakan pimpinan. 

“Saya mengajak semua asn madrasah hadir dalam upaya membangun dan komitmen bersama untuk mewujudkan rencana baik tersebut.” 

Dilanjutkan sambutan Pengawas Madrasah  M. Mushlih yang di dalam uraiannya ia menyampaikan selamat datang Kepala Kemenag serta mohon arahannya. 

Mengawali dengan Muqaddima Khas pesantren Dr. Bahtiar menyatakan bahwa ini bukan suatu kebetulan tetapi saya yakin pertemuan ini merupakan kehendak Allah SWT. Kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan mudah runtuh dan terkalahkan oleh kebathilan yang terorganisir.  

“Kita berharap banyak untuk menjadikan KUA Adiwiyata dengan tanaman yang indah, penataan yang bagus sekaligus bentuk penyambutan kita dalam kontek ibadah karena menyenangkan orang termasuk tamu KUA tersenyum bahagia karena keindahannya adalah bagian dari ibadah”, terangnya. 

Ada beberapa hal penting yang disampaikan, antara lain; pertama, Kementerian agama adalah rumah besar kita dan kantor ini maksudnya KUA merupakan simbol negara yang ada di tingkat kecamatan perlu kita tata, pelihara dengan sebaik-baiknya. Kedua, KUA menjadi media kita berinterprenuer (berwirausaha) untuk selanjutnya bisa dikembangkan di rumah kita. Ketiga, KUA wahan berliterasi seperti menulis karya ilmiah dan bahan ajar, maka kemudian KUA perlu untuk menerbitkan buletin bulanan. Guru minimal memiliki dua penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan assesmen menuju madrasah literasi yang berbasis IT. Pengawas misalnya harus membuat karya tulis ilmiah. Maka sudah saatnya kita jadikan kantor ini sebagai Intrumen untuk menulis, bak pusat aktivitas dan pengembangan SDM, ia kembali menegaskan. Keempat, KUA sarana untuk membangun Ukhuwah.

Kedepan kita menginginkan bimbingan pengawas di KUA dan pembelajaran hanya di madrasah tidak ada pekeraan rumah (home work). Ia mencontohkan Negara Firlandia tidak ada yang namanya PR belajarnya dari pukul 07.00 s/d 14.30 Wib. Sehingga kesempatan untuk membangun rumah tangga itu memiliki waktu yang cukup hadir untuk anak dan keluarganya, di sinilah kita perlu belajar hidup harus teratur. 

Kita sudah diberi manfaat oleh Kementerian Agama maka kita juga harus memberikan manfaat untuk kementerian agama agar tidak tergolong orang yang dholim. Sehingga diperlukan adanya kerjasama simbiosis mutualisme yang baik. Yang dengannya akan lahir rasa memiliki kantor ini dengan konitmen terbangun dalam kebersamaan. 

Dengan bersama yang berat akan terasa ringan, sebagaimana filosofi lidi sekalipun kerikil yang terhampar merupakan beban maka ketika lidi telah menjadi sapu maka kerikil-kerikil tadi akan bersih dengan sendirinya.

Mari kita bersama-sama menghidupkan ruh kita menuju bangkitnya kedisiplinan, yang mampu melahirkan literasi dan juga menu KUA interprenuer dan Adiwiyata. Sebelumnya pimpinan mengunjungi KUA kecamatan Sumberasih melihat kekompakan asn setempat dan membangun citra yang diinginkan bersama kemudian melakukan giat yang sama di KUA Tegalsiwalan. 

Dan yang tidak kalah pentingnya penyadaran diri itu ada pada mindset yang membangun kesadaran bahwa kita adalah “Khadimul Ummah” pelayanan umat. Dengan menyadarinya berarti kita benar-benar menjadi manusia yang hidup fisik dan bathinnya. (Aan).

Share:

Arsip Blog