Kab. Probolinggo (Inmas) Gagalnya pemberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 2020 benar-benar menjadi perhatian pemerintah baik bagi calon jemaah maupun bagi masyarakat secara luas. Bahwa pemerintah berkewajiban untuk terus berupaya memberikan pemahaman berkelanjutan agar masyarakat bisa memahami.
Rabu, 21 Oktober 2020, Pemerintah melalui Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan “Diseminasi penggagalan pemberangkatan haji 2020”, dengan menghadirkan 50 peserta terdiri dari 12 orang unsur Kemenag, 8 orang Kepala KUA, 10 Orang Penyuluh agama, 2 dari Instansi terkait, 8 orang perwakilan Ormas (MUI, IPHI, NU, Muhammdiyah), 4 orang dari FK-KBIHU/PIHK, 5 orang perwakilan Jamaah serta 50 orang dari unsur toga tomasy.
Giat yang bertempat di Hotel Paseban Sena Jl. Suroyo No. 50-52, Mayangan, Kota Probolinggo ini berdasarkan surat undangan Nomor:B-5540/Kw.13.5.4/HJ.01/10/202019 Oktober 2020. Hadir sebagai narasumber; Bpk. H. Laksyda TNI (purn) Moekhlas Sidik, MPA (Komisi 8 DPR-RI), Pejabat dari Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI yang dalam hal ini dihadiri Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Dr. H. Nurul Huda, pemateri II via Virtual disampaikan Dr. H. Muhajirin Yanis, M.PdI Dirjen PHU Dalam Negeri. Kepala Kemenag kabupaten Probolinggo Dr. H. Akhmad Sruji Bahtiar didampingi Kasi PHU Taufik, hadir guna menyambut kehadiran sekaligus membuka kegiatan yang secara resmi dibuka sekitar pukul 14.30 wib dengan diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lantunan gema wahyu Ilahi.
Dalam sambutannya Kepala Kan. Kemenag menyampaikan tentang KMA Nomor 494 yang mengatur hal terkait ada 7 hal penting yang perlu menjadikan perhatian. Selanjutnya acara diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama.
Senada dengan Komisi VIII DPR-RI, Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jatim dalam acara Diseminasi Terkait Pembatalan KJH2020 tersebut mengulas tema "Sabar dan Ikhlas Kunci Meraih Kemabruran Haji" seraya mengajak para undangan melantunkan Talbiyah dan sholawat haji yang sekali-kali diselingi dengan suara emas Sang Qori’. (Aan).
