Kemenag Probolinggo

Thursday, July 16, 2020

Dr. AS. Bahtiar : Kemenag harus hadir memberikan dukungan program pemerintah dan masyarakat



Kab. Probolinggo (Inmas) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah diniyah (MADIN) merupakan cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren di Indonesia dengan system pendidikan bandongan kala itu, namun dalam perkembangannya tidak sedikit pondok pesantren telah beralih dengan pengelolaan klasikal bahkan sudah banyak yang menerapkan serta memadukan pendidikan formal seperti membuka TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SLTA/MA bahkan hingga ke Perguruan Tinggi (ST, IAIN, Universitas).

Hal tersebut dilakukan karena pesantren sadar bahwa perkembangan dunia pendidikan telah sangat diperlukan untuk berinovasi dalam kolaborasinya menuju pendidikan modern. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Kemenag sama-sama menginginkan satu perubahan peradaban yang menopang maju dan berkembangnya peradaban di negeri tercinta Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2002, hingga PP 55 Tahun 2007 serta yang terbaru Undang-Undang Pesantren Nomor 18 Tahun 2019 merupakan angin segar bagi kaum sarungan tersebut.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren menjadi landasan hukum afirmasi atas jaminan kesetaraan tingkat mutu lulusan, kemudahan akses bagi lulusan, dan independensi penyelenggaraan Pesantren, serta landasan hukum bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memberikan fasilitasi dalam pengembangan pesantren.

Kepala Kemenag kabupaten Dr. AS. Bahtiar merupakan jebolan pesantren besar di Jawa Timur PP. Nurul Jadid Paiton wajar saja jika yang bersangkutan memiliki kepekaan dan kepedulian pada pendidikan pesantren termasuk TPQ dan MADIN. Namun itu pria asal Pamekasan Madura ini tentu saja tidak akan melupakan apalagi menganak tirikan lembaga pendidikan di luar pesantren baik yang formal maupun non formal. 

Baginya Menjabat sebagai Pimpinan di Kemenag merupakan amanah yang harus diembannya dengan baik, saat perkenalan sambut pisah dengan pimpinan sebelumnya Bahtiar menyebutnya sebagai “Khodimul Ummah” pelayan umat, dimana tugas dan fungsinya akan terus di jalankan membangun interaksi positif antara kasubag TU,  Kasi, Penyelenggara, satker, Pemerintah Daerah kabupaten serta tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan hal yang niscaya demi mensukseskan program kerja di kementerian Agama.


Rabu, (15/7) pihaknya berkesempatan mengunjungi salah satu pondok pesantren binaan PP. Al-Haqiqy di kecamatan Lumbang didampingi Kasi Bimas Islam dan Penyelenggara syariah lanjutan supervise KUA di 4 kecamatan; Wonomerto, Sukapura, Lumbang dan Tongas. Sementara pagi harinya menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral di Kraksaan persiapan menyambut pelaksanaan hari raya Idul Adha di tengah Pandemi global Covid-19, sehingga Satgas Covid kabupaten Probolinggo turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Hari ini Kamis, (16/7) pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid PendMa) di Kanwil Kemenag Jatim yang populis dengan program GERAMM ini kembali meninjau pendidikan pesantren di wilayah Krejengan sebagai bentuk dukungan dan motivasi bagi pengelola pendidikan yang telah turut serta membantu pemerintah dalam mensukseskan dunia pendidikan. Sementara tim kemenag lainnya melakukan Supervisi di KUA kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Krejengan. (Aan).

Share:

Arsip Blog