Kemenag Probolinggo

Wednesday, July 15, 2020

Kepala Kemenag Probolinggo Minta Penyuluh Agama Gunakan Strategi Dakwah Totalitas


Kab. Probolinggo (Inmas) Monitoring dan evaluasi (Monev) triwulan kedua rampung digelar di 24 KUA se-Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Giat rutin itu dilakukan dalam rangka pembinaan dan penataan kinerja pegawai KUA serta Penyuluh Agama Islam baik fungsional maupun honorer.

Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar, saat memberikan motivasi dan pembinaan di KUA Kecamatan Tongas, mengatakan tugas penyuluh agama sebenarnya sama dengan kiai.


Bedanya, lanjut Bahtiar, punya pondok dan tidak punya pondok, hakikatnya sama. Yang pokok adalah merubah dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang sudah baik menjadi semakin baik.

"Agar dalam tugas senantiasa mendapat ridho Allah, maka harus diniati pengabdian agar menjadi nilai ibadah. Niat akan mewarnai pola pikir, tindakan, perilaku, dan tutur kata kita," ujar Bahtiar, Rabu (15/07/2020).

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, menurut Bahtiar, harus membekali diri karena setiap bagian masyarakat itu berbeda, jadi perlakuannya harus beda.

Para penyuluh agama juga diminta memggunakan strategi dakwah totalitas, dengan menggunakan pola komunikasi yang baik dan kemampuan mempelajari psikologi massa.

"Penyuluh sebagai aktor untuk merubah orang lain, maka dari itu hadirkan perilaku yang baik sebagai uswah hasanah (Contoh yang Baik-Red). Jika perilaku para penyuluh sudah mampu menjadi uswah, maka tidak perlu ceramah pun akan diikuti orang lain," jelas Bahtiar.

Menjadi uswah hasanah, kata Bahtiar, butuh keikhlasan, ketelatenan, dan istikamah. 

Sementara Kepala KUA Tongas, Wildan Mahbubul Haq, menyatakan monev setiap triwulan memiliki fungsi kontrol kepada setiap staf dan pejabat di lingkungan Kemenag, untuk terus berkhidmat kepada masyarakat dengan tidak menyalahi aturan yang berlaku.

"Evaluasi dari kinerja kita dapat menjadi acuan langkah program ke depannya. Apakah telah sesuai aturan dan bermanfaat untuk masyarakat," kata Wildan.

Selain Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, monitoring dan evaluasi itu juga didampingi Kasi Penyelenggara Syariah, M. Sa'dun, Kasi Bimas Islam, M. Barzan Ahmadi, Ketua Pokjaluh, Suharto dan sejumlah staf Kemenag Kabupaten Probolinggo.(Lutfi/Aan).
Share:

Arsip Blog