Kemenag Probolinggo

Thursday, July 2, 2020

Dr. AW. Evendi : Sifat dakwah bukan individual tetapi bersifat kolektif


  

Kab. Probolinggo (Inmas) Berdasarkan surat dari tugas nomor : 1345/Kw.13.7.4/Kp.02.3/06/2020 tentang kegiatan monitoring dan evaluasi penyuluh agama islam tahun 2020, Dr. H. AW. Evendi, M.Ag Kasi Penyuluhan dan Penerangan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur hadir di kabupaten Probolinggo. Seebelumnya pria asal Sidoarjo Jatim tersebut hadir ke beberapa kabupaten kota di wilayah timur, Jember, Bondoso, Situbondo kabupaten dan kota Probolinggo. Kamis, (2/7/2020).

Dalam pembinaan kali ini Penyuluh teladan nasional tahun 2010 tersebut mengingatkan para penyuluh agama baik yang fungsional maupun yang non pns untuk sadar diri dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Masih menurut Dr. AWE; “Sifat dakwah bukan individual tetapi bersifat kolektif sebagaimana batik junjung derajat yang ada di seragam khas penyuluh agama Jawa Timur dengan berkomitmen mengawal 8 bidang tugas yang melekat pada penyuluh agama fungsional dan secara spesifik bagi penyuluh agama non pns. 

Kedelapan bidang tersebut adalah kerukunan umat beragama, radikalisme dan aliran sempalan, pemberantasan buta aksara Al qur’an, penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS, pengelolaan zakat, pemberdayaan wakaf, jaminan produk halal dan keluarga sakinah. 

Tentu, para penyuluh tidak hanya bisa menyampaikan risalah tetapi harus mampu menjadi uswah hasanah sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, tegasnya. Banyak upaya yang telah dilakukan Kanwil Kemenag Jatim satu diantaranya membangun koordinasi dengan POLRI dalam upaya untuk membentengi NKRI dari paham radikalisme, terus gandeng kebersamaan guna mencapai tujuan ridlo Allah SWT, tutupnya.

Sementara itu di awal kata sambutannya, Kasi Bimas Islam H. Muh. Barzan mengingatkan para penyuluh agama hendaknya bisa menjadi lentera di tengah-tengah kehidupan. Dan di penghujung acara Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag HM. Shodiq Kasubag mempertegas agar para muharrik ad-dhiniyah tersebut kiranya mampu membuang jauh-jauh egoisme, dengan terus mengedepankan nahnuiyah, tidak mengakui keberhasilan atas kelebihan dirinya sendiri namun keberhasilan tidak lebih merupakan usaha dan komitmen bersama. (Aan).
Share:

Arsip Blog