Kemenag Probolinggo

Monday, August 24, 2020

Era Pandemi, Daring Berbasis Blended Learning menjadi pilihan kemenag

 

Kab. Probolinggo (Inmas) Senin, 24/8/2020 - “Sudahkah kita bersyukur…?, maka hal terpenting bagi kita aparatur Kemenag untuk terus meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Yang telah memberikan apa yang kita butuhkan.” Sejauh mana kita telah melaksanakan tugas dan kewajiban kita dengan baik, karena tugas itu amanah  yang melekat dan kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Dan kalau kita lalai, maka riski yang kita makan dan kita nafkahkan pada keluarga akan tumbuh menjadi daging haram akibatnya yang sangat kita kuatirkan kekal abadi dalam siksaNYA, naudzubillah ia menegaslan.

Dan yakinlah bahwa setiap apa yang terlintas dalam benak manusia kemudian terwujud dalam suatu tindakan sementara malaikat pencatat amal tidak akan pernah absen atas semuanya. Marilah kita bangun komitmen dengan meningkatkan kinerja sebagai abdi kementerian agama, kinerja terencana, terlaksana dan menghasilkan output yang baik, itu harapan kita bersama tegas mantan Kabid PendMa Kanwil Kemenag Jatim ini saat memberikan pembinaan kepada ASN di di kecamatan Maron. 

 

Dalam giat yang dilaksanakan di lembaga pendidikan islam PP. Lubbul Labib ini, mengusung tema; “Penguatan Akses Pembelajaran Daring Berbasis Blended Learning di Masa Covid-19” Dimana kita semua memahami bahwa kasus Pandemi global ini tidak hanya berpengaruh para perubahan tatanan sosial budaya dan perekonomian masyarakat Indonesia, namun lebih dari itu juga berdampak pada dunia pendidikan. Saat seperti ini dibutuhkan langkah kongkrit dan strategis agar pendidikan anak didik kita tetap berjalan walau harus menggunakan daring, tegas Dr. AS. Bahtiar. 

Ada tiga langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi problema tersebut demi mendukung pembelajaran daring di lembaga madrasah termasuk di masa penerapan tatanan normal baru, pertama, menanamkan pola fikir cara belajar yang efektif menggunakan teknologi informasi, kedua, merujuk regulasi yang dikeluarkan pemerintah kaitannya dengan pengembangan sumber belajar digital. Dan yang ketiga, pendidik (guru) arus adaptif dengan teknologi informasi, maka kemampuan pendidik dalam mendesain strategi belajar menjadi sangat penting karena merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring.  

Pada pembinaan putaran keempat yang dilaksanakan di kecamatan Maron ini Kepala Kemenag Dr. H. Akhmad Sruji Batiar menginginkan kedisiplinan ASN Kemenag akan lebih baik sebagaimana diatur dalam UU ASN No. 5 tahun 2014 dan PP. 53 tahun 2010. 

Kasi PendMa Dr. Didik Heriyadi menuturkan bahwa, Blended learning merupakan sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial. 

Sesi Tanya jawab dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta hingga acara berakhir dengan ramah tamah. (Aan).

Share:

Arsip Blog