Kemenag Probolinggo

Monday, August 24, 2020

M. Shodiq : Moderasi Beragama, Kemenag harus hadir memberikan pemahaman dan menginternalisasikan dengan baik

 


Kab. Probolinggo (Inmas) Memasuki akhir giat “Pelatihan Moderasi Beragama” yang dilaksanakan BDK Surabaya di DDWK Kabupaten Probolinggo, Panitia menghadirkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo KH. Idrus Ali. Senin, (24/08/2020).

Pria asal Bondowoso yang ini diminta menyampaikan materi moderasi beragama kaitannya dengan solusi cipta damai di kabupaten Probolinggo. Terurai ia menyampaikan pentingnya pemahaman agama secara mendalam menuju lurusnya pemikiran keagamaan, kebangsaan dan keberagaman. Ia juga menjelaskan problem umat itu disebabkan karena banyak factor dan salah satunya karena lemahnya pemahaman agama yang dianutnya dan memahami agama tidak dari sumber aslinya. Karena seseorang yang benar-benar memahami agamanya dengan baik dipastikan akan melahirkan satu sikap toleran, saling menghormati dan menghargai.

Sementara Kasubag TU H. M. Shodiq menguraikan Tindak lanjut pelaksanaan Rakernas Kemenag tahun 2019 terfokus pada tiga hal; moderasi beragama, Kebersamaan dan Validasi data harapannya pada akhirnya akan melahirkan kesadaran kinerja, ia menegaskan.           

Menindaklanjuti pertemuan tokoh lintas agama yang menghasilkan “Risalah Jakarta” berisi delapan kupasan; Literasi bacaan keagamaan, Bridging otoritas keagamaan kebutuhan dunia kreatif, Fasilitasi literasi digital para pemilik otoritas keagamaan, Tingkatkan kapasitas pendidik, tenaga kependidikan, tokoh agama, dan masyarakat, Kurikulum lembaga pendidikan agama dan keagamaan, Penjelasan agama melalui media kebudayaan universal, kreatif, dan ramah teknologi, Advokasi dan ajudikasi penyusunan kebijakan, Integrasi Data dalam konteks moderasi dan kebersamaan.

Tindak lanjut pelaksanaan Rakernas Kemenag tahun 2019 terfokus pada tiga hal; moderasi beragama, Kebersamaan dan Validasi data harapannya pada akhirnya akan melahirkan kesadaran kinerja    

Negara hadir menanggapi kebutuhan publik dalam bentuk program strategis dengan memberikan kemudahan untuk mengakses pelayanan-pelayanan di Kementerian Agama sekaligus responsif melakukan jemput bola  terkait dengan isu-isu keagamaan di masyarakat.

Menjadikan “Moderasi Beragama” sebagai ruh dalam setiap program bagi umat, dengan cara melakukan; Optimalkan peran dosen, guru, penyuluh agama, pengawas pendidikan dan penghulu dalam mendukung moderasi beragama, Mendorong peran serta ASN Kemenag dalam mengkampanyekan moderasi beragama pada masyarakat, Tingkatkan komunikasi dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan masyarakat dan instansi pemerintahan dan Optimalkan pemanfaatan sumberdaya organisasi, pegawai dan anggaran dalam mewujudkan moderasi beragama.

Tugas Kemenag menurutnya, harusnya memahami, meyakini dan menginternalisasikan ruh Moderasi Beragama dengan baik. Menjadi penerjemah sekaligus juru kampanye melalui berbagai program sesuai satker masing-masing. Karena itu, salah satu misi Kementerian Agama adalah agar agama dipahami dan diamalkan oleh seluruh bangsa dengan paham dan bentuk pengamalan yang moderat sehingga kedua kutub itu kembali ke tengah. "Jadilah orang moderat, jauhi sifat-sifat ekstrimis" ia mengakhiri. (Aan).

Share:

Arsip Blog