Kab. Probolinggo (Inmas) Bertempat di Masjid Darut Taubah LP Kraksaan diadakan Pembinaan rutin Keagamaan sebagai tindak lanjut dari MoU antar Kankemenag dengan LP Kraksaan. Kedua kalinya Ketua Pokjaluh kabupaten Probolinggo Suharto sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut dengan mengulas “Hakikat Orang bangkrut di Akhirat” berdasarkan hadits nabi SAW. Kamis, (25/09/2020). 

Sebenarnya ini kegiatan yang kesekian kalinya, karena Kemenag melalui seksi Bimas Islam telah menjadwal secara berkala untuk beberapa orang penyuluh agama yang ada di KUA kecamatan Kraksaan. Namun Ketua Pokjaluh ini merupakan hari kedua. Kalau diibaratkan bedug, penyampaian materi oleh Ketua Pokjaluh ini merupakan gongnya, di mana pria alumnus Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton ini didapuk Kemenag untuk menginisiasi program-program luar biasa guna membangkitkan semangat hidup islami bersama Pokjaluh di Provinsi Jawa Timur. 

 Dengan memberikan penjelasan dengan sangat hati-hati agar tidak menyakiti dan mendholimi orang lain, agar jamaah selalu bermuhasabah dan bertaubat akan kekeliruan masa lalu yang dilakukannya, santri Nurul Jadid yang terkenal Tawadhu’ ini yang cukup dekat dengan KH. Kholi As’ad Pengasuh PP. Walisongo Situbondo ini mengambil tema hadits tersebut di atas. 

Tidak sendirian, dalam menyampaikan materi ia juga didampingi Kepala Lapas Kraksaan Bpk. Kafi dan Kasi Pelayanan Tahanan Bpk. Fathorrosi.

Keduanya menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan mulia yaitu untuk meningkatkan mental keagamaan para binaan agar menjadi orang yang bermanfaat kelak setelah bebas dan kembali di tengah masyarakat, tandasnya.

Selain materi, jamaah diberikan kesempatan berdialog, yang diantara pertanyaan peserta tentang perbedaan dosa pada Allah (Haqqullah) dan dosa pada makhluk (Haqqul Adami) Dan cara bertaubatnya.

Setelah pembinaan, Suharto menyempatka foto dan sharing dengan Kalapas dan kasi pelayanan tahanan.(Aan).