![](https://1.bp.blogspot.com/-IWMz5sZ2uf4/X23BD6lcheI/AAAAAAAAAw4/Cxoww3rHoaMP8WDXfrFNd2g92CrEVTpzQCLcBGAsYHQ/w626-h470/Haji2.jpg)
Di LSA para calon Jemaah akan dilayani pihak bank untuk membuka tabungan haji senilai 25.100.000 untuk pengambilan porsi. Selanjutnya buku rekening dan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari Bank yang telah ditandatangani di atas materai 6000 dan dileges oleh petugas kemudian dibawa ke seksi PHU dan di sana kemudian dilayani oleh petugas setempat mulai ceck berkas calon jemaah, pengambilan foto dan rekam jari hingga akhirnya mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH).
![](https://1.bp.blogspot.com/-DD3XjmZyQQQ/X23BTkKxt8I/AAAAAAAAAxA/C1rk1Huvbn4iaiKqAZxvL5_d--hIrSgaQCLcBGAsYHQ/w627-h470/Haji3.jpg)
“Ya, setelah adanya penundaan haji tahun ini estimasi daftar tunggu itu sekitar 30 tahun. Bisa saja berubah jika misalnya ada penambahan kuota tiap tahunnya,” tegas Kasi PHU Kankemenag kabupaten Probolinggo Taufik.
Namun, meski antrean haji ini begitu lama, antusiasme masyarakat untuk menunaikan Rukun Islam Kelima relatif tinggi. Itu terbukti dari banyaknya jumlah pendaftar setiap harinya.
Sejak adanya pandemic global Covid-19, yang dimulai sekitar Maret sampai tanggal 5 Juni Kemenag melakukan pembatasan sesuai dengan edaran dari Kemenag RI. Tapi yang mendaftar tetap banyak, sempat antrenya sampai bulan Agustus, dan hingga bulan September inni pendaftar masih saja terus sekalipun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan ini harus demi menopang ketentuan pemerintah dalam mencegah penularan covid-19, tegasnya.
Lalu kenapa pendaftar haji tetap banyak, karena haji bagian dari rukun islam kelima, di mana setiap muslim menginginkan untuk menyempurnakan agamanya, kita berharap semoga dilancarkan oleh Allah SWT. amin, tutupnya. (Aan).