Kemenag Probolinggo

Friday, September 25, 2020

Waiting list menambah panjang antrean, namun tak kan mengurangi ghirah para pendaftar


Kab. Probolinggo, (Inmas) Jum’at, (25/09/2020) pagi berkesempatan mengantarkan pendaftaran calon Jemaah haji (CJH) ke Kemenag kabupaten Probolinggo. Sesuai prosedur Cjh harus terlebih dahulu melengkapi segala administrasi yang dibutuhkan; seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Keterangan Sehat dari Puskesmas, Surat nikah, Ijasah, Akte kelahiran masing-masing asli dan fotokopi. Selanjutnya dibawa ke Kantor Layanan Satu Atap (LSA) Haji yang di sana telah disiapkan bank-bank syariah yang telah tersinergi dengan pelayanan Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag. 

Di LSA para calon Jemaah akan dilayani pihak bank untuk membuka tabungan haji senilai 25.100.000 untuk pengambilan porsi. Selanjutnya buku rekening dan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari Bank yang telah ditandatangani di atas materai 6000 dan dileges oleh petugas kemudian dibawa ke seksi PHU dan di sana kemudian dilayani oleh petugas setempat mulai ceck berkas calon jemaah, pengambilan foto dan rekam jari hingga akhirnya mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH).


Di saat tersebut, kita sempat bertanya kepada petugas LSA dan Seksi PHU kaitannya masa tunggu atau estimasi diperkirakan 30 tahun mendatang. Hal ini juga disebabkan oleh tertundanya pemberangkatan jemaah haji tahun 2020 ini sehingga membuat antrean haji atau daftar tunggu (waiting list) jadi lebih lama dari tahun sebelumnya. 

“Ya, setelah adanya penundaan haji tahun ini estimasi daftar tunggu itu sekitar 30 tahun. Bisa saja berubah jika misalnya ada penambahan kuota tiap tahunnya,” tegas Kasi PHU Kankemenag kabupaten Probolinggo Taufik.

Namun, meski antrean haji ini begitu lama, antusiasme masyarakat untuk menunaikan Rukun Islam Kelima relatif tinggi. Itu terbukti dari banyaknya jumlah pendaftar setiap harinya.

Sejak adanya pandemic global Covid-19, yang dimulai sekitar Maret sampai tanggal 5 Juni Kemenag melakukan pembatasan sesuai dengan edaran dari Kemenag RI. Tapi yang mendaftar tetap banyak, sempat antrenya sampai bulan Agustus, dan hingga bulan September inni pendaftar masih saja terus sekalipun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan ini harus demi menopang ketentuan pemerintah dalam mencegah penularan covid-19, tegasnya.

Lalu kenapa pendaftar haji tetap banyak, karena haji bagian dari rukun islam kelima, di mana setiap muslim menginginkan untuk menyempurnakan agamanya, kita berharap semoga dilancarkan oleh Allah SWT. amin, tutupnya. (Aan).

Share:

Arsip Blog