Kemenag Probolinggo

Wednesday, September 23, 2020

Deradikalisasi dimulai dengan membangun harmoni antar elemen


Kab. Probolinggo (Inmas) "Diskursus tentang Deradikalisi atau Radikalisme bisa dimulai dengan membangun harmonisasi antar sesama yang dimulai dari elemen masyarakat terkecil dari lingkungan keluarga, RT/RW sampai ke tingkat komunitas yang lebih luas. Kamis, (24/09/2020).

Masalah radikalisme juga bisa diminimalisir dengan mendorong peran aktif dan keterlibatan seluruh pihak.
Mari bersama-sama untuk saling mendukung, saling memberi semangat untuk bangkit bersama, apa yang kita perlukan untuk menghadapi potensi ancaman radikalisasi yang notabene datangnya dari luar adalah dengan semangat kebersamaan, ketika masyarakat berani dan bersatu menjadikan segala bentuk kekerasan dan faham radikal  sebagai ancaman bersama, maka kesatuan dan persatuan kita tidak akan goyah, biasanya kan ini pihak ketiga yang datangnya dari luar, bukan dari dalam lingkungan masyarakat kita sendiri. 

Masyarakat kita sebenarnya bertahun-tahun sudah hidup rukun dan damai, tetapi karena ada pihak-pihak luar yang sengaja membawa kepentingan terselubung dengan mengimpor ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia yang identik sebagai bangsa yabg ramah dan memegang teguh adat ketimuran, inilah yang kemudian menjadi pemicu munculnya konflik-konflik sosial bahkan kekerasan antar umat beragama. 

Selama ini yang terjadi seperti itu, ditambah lagi kecemburuan dan ketidakpuasan sosial masyarakat baik dalam hal politik, ekonomi, dan disparitas sosial bisa semakin memperkeruh keadaan",  Saya hanya menyampaikan pesan dan menerjemahkan amanat Bapak Menteri bahwa semua ini adalah tugas kita bersama, bukan hanya Kementerian Agama atau pemerintah ansich, tetapi semua pihak, baik tokoh masyarakat, pemuda, kelompok profesional dan khususnya tokoh-tokoh Agama diharapkan dapat berperan aktif dalam menyampaikan Islam yang moderat dan Islam Rahmatan lil alamin sesuai Nilai-nilai dan karakter Bangsa Indonesia yang selama ini terkenal dengan bangsa yang ramah, santun, rukun dan penuh gotongroyong", jelas M. Imamuddin Nur Fajri dari pihak Kementerian Agama/KUA Leces saat menyampaikan presentasinya sebagai salah satu Narasumber pada Dialog Forum Keserasian Sosial di Sumberkedawung Leces. 

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya merupakan kerjasama Sinergitas dan Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo. (Inf/Aan).
Share:

Arsip Blog