Kemenag Probolinggo

Thursday, September 10, 2020

Hadir di Probolinggo, Kabid PAIS Kanwil Kemenag Jatim sampaikan pentingnya pendampingan dan pemantauan Pembelajaran PAI di masa Pandemi


Kab. Probolinggo (Inmas) Bertempat di Ruang PAIS, Kepala Bidang PAIS Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur H. Santoso, S.Ag., M.Pd memberikan pembinaan kepada Pengawas Pendidikan Agama Islam Sekolah, hadir pula Ketua MGMP SMA/SMALB dan ketua SMK. Kehadiran Kabid PAIS Jatim ini didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha HM. Shodiq dan H. Taufieq. Kamis, (10/9/2020).

Poin pemantauan yang perlu diperhatikan menurut mantan Kepala Kemenag kabupaten Probolinggo ini; bagaimana pelaksanaan Pembelajaran PAI di Jenjang SMA/SMALB dan SMK di masa Pandemi Covid-19 ini yang perlu menjadi perhatian kita semua, khususnya para Pengawas PAIS.

Ada 2 desain pembelajaran yang kami tawarkan beberapa waktu yang lalu selain pendektan yang dikembangakan di sekolah baik berupa Pembelajaran dengan video animasi dan Pembelajaran Berbasis Literasi (PBL Ceris).

Pengawas PAIS dituntut bisa mengembangkannya. Lalu cari program PAI unggulan di wilayah kerja kita. Selain program unggulan pelajari pula kendalanya dalam penerapan pembelajaran di masa pandemic covid-19 ini. Jika akan melahirkan harapan dengan solusi unggul tegasnya.

Memahami pola/model/media pembelajaran di masa Pandemi itu juga penting karena secara umum aplikasi pembelajaran yang dipakai GPAI sudah cukup baik dan representatif baik yang berupa Google classroom, Moodle/E-Learning, Google form,  Whatsapp,  Quizizz, You Tube, Radio, Teams dan yang lainnya selama dapat menjadi alternatiftercapainya tujuan pembelajaran, tambahnya.


Saat ini Bidang Kanwil Kemenga Jatim sedang mengembangkan Pembelajaran PBL-CERIS. Pembelajaran PBL-CERIS merupakan pendekatan pembalajaran yang dilakukan dengan cara menugaskan siswa untuk menulis cerita pendek (cerpen) dari tema-tema yang dikembangkan dari bahan ajar Pendidikan Agama Islam, urainya.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa masa pandemi covid-19 membuat banyak orang gamang dan sulit berpikir dengan baik. Banyak orang, termasuk para pengawas sekolah, kaget karena perubahan yang terjadi sehingga diperlukan penyesuaian dan transformasi. “Saya pribadi melakukan perubahan terhadap pendampingan di sekolah. Dulunya melakukan dengan tatap muka mejadi daring dan luring, ujarnya. 

Menurutnya, saat ini banyak dari pemerhati pendidikan yang melakukan pendampingan proses belajar di rumah. Ia membuat tiga bentuk pendampingan secara luring dan daring, yaitu: akademik, manajerial, serta pembimbingan dan pelatihan. Dan untuk pendampingan akademik lebih fokus kepada mutu lulusan dan proses belajar. Sementara pendampingan manajerial dilakukan kepada mutu guru dan manajemen sekolah.  Di  masa pandemi seperti sekarang ini walaupun sudah memasuki tatanan normal baru, tugas pokok pengawas tidak dapat  dipisahkan dari beberapa aspek.  Seperti pemberian pembinaan kepada guru-guru dalam pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan. Kemudian mendampingi sekolah untuk menjalankan protokol penanganan Covid-19. “Ada juga pemantauan bagaimana guru menerapkan RPP yang bermakna life skill dan aktivitas fisik,” ia menegaskan kembali.

Sementara Kasi PAIS H. Taufieq yang saat itu didampingi stafnya Imam Supaat menyatakan terima kasih atas kesempatan diberikan Bapak Kabid PAIS Jatim semoga akan mampu meningkatkan ghirah dan semangat juang yang berintegritas dari para pengawas pais kemenag kabupaten Probolinggo.

Di masa pandemi, pengawas sekolah harus tetap membuat laporan kegiatan pendampingan belajar dari rumah yang merupakan hasil dari penilaian proses pendampingan yang dilakukan. Pengawas sekolah juga tetap harus memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru. Baik yang bersifat daring, luring atau mengkombinasikan keduanya. Serta melakukan pemantauan bahan ajar yang dilakukan guru. Termasuk mendampingi guru dalam menentukan media pembelajaran mana yang cocok untuk dipakai, ungkapnya ketika memberikan kata sambutan. (Aan).


Share:

Arsip Blog