Kemenag Probolinggo

Tuesday, September 8, 2020

Pertahankan motode salaf, pesantren masih familiar dengan kajian kitab kuning


Kab. Probolinggo (Inmas) Selasa, 8 September 2020 - Pesantren merupakan sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan memiliki asrama sebagai tempat tinggalnya. Selain asrama juga tersedia masjid/musholla untuk beribadah, ruang belajar dengan kegiatan keagamaan lainnya. 

Sudah masyhur bahwa di dunia pesantren baik salaf maupun khalaf, kitab kuning menjadi rujukan utama. Yang menarik, kitab kuning yang diajarkan telah memiliki umur yang cukup lama, hingga ratusan tahun tetap terjaga keasliannya.

Untuk pemula, Kitab-kitab seperti Al-Ajurumiyah, Amtsilah At-Tashrifiyah, Mushtholah Al-hadits, Arba’in Nawawi, At-Taqrib, Aqidatul Awam, Ta’limul Muta’alim, Tafsir Yasin dan Tafsir Jalalain sudah menjadi sajian sehari-hari. Namun untuk yang lebih tinggi masih banyak kitab-kitab ulama salaf yang patut menjadi rujukan para pecinta ilmu kaum sarungan ini. 

Namun di era milineal, tidak sedikit pesantren yang mengadopsi pembelajaran modern seperti mendirikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA bahkan Perguruan Tinggi namun tetap menjaga dan melestarikan dengan baik karya-karya monumental ulama terdahulu. 

PP. Miftaul Khoir yang berlokasi di desa Menyono kecamatan Kuripan ini termasuk pesantren baru yang dengan tetap konsis dengan kita-kitab salaf dengan memadukannya system pendidikan modern. Harapan pengasuhnya KH. Sholehudin untuk mencetak generasi berilmu pengetahuan luas namun tetap menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt., tegasnya saat penulis kunjungi Selasa, (8/9) malam. (Aan).


Share:

Arsip Blog